TENTANG RASA SAKIT


 Siapa yang tak pernah merasakan “Rasa sakit”,saya kira semua orang pernah mengalaminya bahkan ada yang berlarut-larut membebani fikiranya.Itu wajar namun akan menjadi buruk bila kau tak pernah bisa lepas menanggungnya.

Menurut Markus aurellius,Rasa sakit itu berasal dari dalam dirimu sendiri bukan sesuatu yang datang dari luar dirimu,adapun sesuatu ada yang membuatmu terganggu dan merasa sakit karenanya,itu adalah pilihan dari dirimu yang mau sakit karenanya.

Diri kita memiliki pilihan untuk tak merasa sakit karenanya.Rasa sakit itu akan lenyap atau mungkin tak akan kau rasa bila kau tak mau merasakan sakit.Bila kau sudah terlanjur merasa sakit,”maka bangunlah dan raih kesadaranmu kembali,panggil dirimu dan bangunlah sekali lagi.KIni kau akan sadari bahwa yang mengganggumu hanyalah mimpi,pandanglah kenyataan ini sebagaimana engkau memahami mimpimu”.

Kadang kita merasa sakit karena sesuatu yang sudah kita lalui,kenangan pahit misalnya,bukankah itu sudah berlalu.Atau sesuatu yang belum terjadi dan membuatmu khawatir karenanya,bukankah itu belum terjadi?lalu untuk apa merasa sumpek saat ini?.

“Tak seoranpun dapat kalah,baik dimasa lalu ataupun dimasa depan,bagaimana orang bisa kehilangan apa yang ia miliki?.Hanyalah dimasa kini keduanya dapat hilang,dan jika demikian,ia tidak dapat kalah oleh apa yang tidak ia miliki”.

Terlampau sering kita menyalahkan takdir oleh apa yang terjadi pada diri kita,sesuatu yang tak berjalan dengan semestinya,sakit oleh perbuatan orang lain terhadap kita,semua membuat harimu menjadi buruk lalu berlarut-larut dalam duka.

Lalu cobalah bersikap legawa ,”adalah nasib burukku semua ini terjadi padaku,jangan begitu.Harusnya kau katakana:adalah nasib baikku,meskipun semua itu terjadi padaku,aku dapat menanggungnya tanpa rasa sakit,baik itu kehancuran dimasa kini maupun ketakutan akan masa depan”

Saat kita diputus pacar,putus ya putus saja tanpa rasa sakit,masak kamu yang diputus kamu juga yang merasa sakit(hh…meski kenyataanya berat ya) .Saat kita dapat nilai jelek,nilai jelek ya nilai jelek ,ulangi lagi besok tanpa rasa sakit.

Itu kata Markus Aurellius ,ha..ha…kalau kita mencontohnya adalah hal baik,tapi bila terlalu berat untuk mengikuti nasihatnya,ya sudah.Memang benar rasa sakit itu berasal dari diri kita sendiri,orang lain mau menyakiti seburuk apapun,kalau kita tak mau merasa sakit juga takkan merasa sakit.Namun,kita lebih sering mendengar ucapan mereka,terlalu terbawa perasaan yang membuat kita merasa sakit tanpa bisa ditahan.

Pribadi penulis juga masih sering merasa sakit oleh sesuatu diluar dirinya,Namun dalam tulisan ini adalah bentuk kembali ia bangkit dan mengobati hati yang terluka,setiap garis takdir yang kita lalui pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita jadikan sebagai penggembleng jiwa tuk menjadi pribadi yang semakin kuat dan bijaksana.

 

 

Komentar